Aku menganut agama cinta, Kemanapun ia mengarah Cinta adalah agama ku Dan dia adalah iman ku Lewat "cinta" pula, Habib Ali Al Jufri mencintai kemanusiaan. Melalui cinta ia sebarkan agama Allah. Jalan cinta membawanya pada ujung manusia hakiki. Manusia yang diciptakan Tuhan, sebagai pembawa pesan cinta Tuhan.
Habib Ali al Jufri adalah sebagai contoh cerminan ulama muda yang berdakwah dengan tata cara ajaran Rasulullah Saw. Beliau masuk ke semua kalangan dari kalangan atas hingga ke kalangan yang paling bawah dan sangat diterima dengan sangat baik berkat akhlak mulianya.
LADUNI.ID, Jakarta - Kisah ini dari Ustadz Ziad Bakhomis dari Al Habib Ali Al Jufri ketika datang ke Tarim pada pernikahan putra pertama Guru mulia Al Habib Umar Bin Hafidz. Al Habib Ali Al Jufri ketika di usia belasan tahun mengabdikan dirinya kepada Al Habib Abdul Qodir Assegaf, Jeddah yang beliau anggap sebagai salah satu guru terpenting.
Meski demikian, Habib Ali Al-Jufri menggarisbawahi bahwa tajdid hanya terbatas pada persoalan syari'at (masa`il as-syar'iyyah) yang berlandaskan pada dalil yang tidak pakem (al-mutaghayyirat). Adapun yang berlandaskan pada dalil yang pakem (ats-tsawabit), maka tidak berlaku tajdid di dalamnya. Seperti jumlah raka'at sholat yang jumlahnya Habib Ali Al-Jufri menjelaskan bahwa tindakan ekstremisme dan radikalisme serta aksi teror dapat dilakukan atas nama apapun termasuk atas nama agama. Tindakan ekstremisme dan radikalisme merupakan hasil pemikiran manusia yang diolah sedemikian rupa dalam merespons gejala sosial, politik, dan ekonomi kontemporer.5ls6f.